Rabu, 20 Februari 2013

Nasehat Untuk Hamalatul Qur'an

NASIHAT BAGI HUFFAZHUL QUR’AN
(Kajian rabu malam Ust.syihabuddin AM. Al-hafizh, direktur Ma’had Tahfizhul Qur’an ISY KARIMA)





(AL-QUR’AN-TA’ZHIM-MAHABBAH-MA’IATULLAH)


Generasi Rabbani adalah generasi yang mempelajari Al-qur’an dan mengajarkannya. Sebaik-baik umat adalah umat rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebaik-baik umat rasul adalah orang yang beriman, sebaik-baik orang mukmin adalah yang mempelajari Al-qur’an. “khoirukum manta’allamal quran wa ‘allamahu…”,sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari alquran dan mengajarkannya (HR. Bukhari, Abu daud, Tirmidzi, dan ibnu majah).

Diperkuat juga dengan hadits yang diriwayatka oleh Sa’ad bin sulaim, katanya rasulullah bersabda,“Barang siapa yang telah memiliki ilmu mengenai Al-qur’an, kemudian dia menganggap bahwa apa yang ada pada orang lain selain Al-qur’an itu lebih baik darinya, (baik itu harta, pangkat, dan tahta), maka dia telah menunjukkan sikap merendahkan terhadap rahmat Allah”.



Dalam memberikan nasihat kepada hamalatul Qur’an berkatalah dua orang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:


Fudhail bin iyadh:
1. tidaklah layak seorang hamalatul qur’an meminta-minta, merasa faqir, dan butuh terhadap orang lain, tetapi bersikap Iffah-lah, seakan orang lain yang membutuhkan kita.
2. tidaklah pantas hamalatul qur’an lalai dan bergabung dengan orang-orang lalai.

Annas bin malik:
1. betapa banyak orang yang membaca al-qur’an tapi alqur’an melaknatnya.
2. banyaklah bersedih dan muhasabah pada allah walaupun orang lain sedang bersenang-senang.
3. hendaklah sedikit tertawa dan perbanyak menangis.
4. diam dan tidak banyak ngomong, diam saat orang lalai dan berbangga-bangga terhadap apa yang mereka miliki.
5. tidaklah layak berkata-kata lantang dan berteriak.
6. selayaknya tenang, lembut dan tidak terburu-buru.
7. berfikir sebelum berkata jangan sampai ceplas-ceplos.
8. tidaklah layak untuk berpamer-pemer dan ghofil.



Tiga golongan orang yang pertama kali masuk Neraka, ” dermawan yang berinfaq di jalan allah tapi tidak ikhlas, mujahid yang berperang dijalan allah yang ingin dikatakan kuat dan perkasa, dan ahlul ilmi yang diantaranya ada penghafal Al-qur’an yang ghofil atau lalai dengan dunianya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar