Selasa, 26 Februari 2013

Hidupkan Sunnah3

10 ALASAN MEREKA TIDAK MAU MENINGGALKAN SELAMAT KEMATIAN TAHLILAN

Assalamu'alaikum warahamatullahi wabarakatuhu.

,“Bahkan ketika itu kalian banyak sekali, akan tetapi kalian seperti buih di atas aliran air”. Begitulah gambaran Umat Islam saat ini.

Islam telah melekat di dada kaum muslim sudah sekian generasi sampai detik sekarang ini.Merupakan anugrah dan hidayah secara umum yang sangat besar dari Allah سبحانه و تعال
Namun sangat sedikit yang mendapatkan hidayah sunnah.

Mayoritas dari umat Islam sudah puluhan tahun mengamalkan dienul Islam namun sangat disayangkan dari sekian jumlah yang mendominasi beragama Islam, diperkirakan sampai 89% dari jumlah penduduk Indonesia,mungkin baru 10% atau kurang dari itu yang tahu dan mengamalkan islam.Alangkah menyedihkan dan sebuah musibah besar bagi kaum muslimin di negara ini.

Begitu mudah umat Islam di guncang/diselundupi ajaran-ajaran yang menyerupai ibadah Islam yang mengatas namakan ibadah dari Islam oleh agama lain,NAMUN MEREKA TIDAK SADAR BAHWA YANG MEREKA BAWA DAN AMALKAN ADALAH BUKAN AJARAN DARI ISLAM,ini dikaranakan mayoritas umat Islam jauh dari ajaran Islam yang dibawa nabi Muhammad . صلى الله عليه وسلم,

sehingga mereka aqidahnya rapuh,tidak bisa memfilter,mana yang ajaran dari Islam atau bukan.Kecenderungan berbuat bid’ah sangat besar akibat minimnya ilmu yang dimilikiknya.

Banyak Ustadz yang berdakwah belum cukup ilmu berani berfatwa sehingga banyak kaum muslimin tersesasat karena ajaranya.Umat Islam akhirnya tercerai berai dikarenakan kejahilan dan jauhnya mereka dari ajaran Islam yang sebenarnya.

Dari Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiallohu ta’ala ‘anhu berkata: Manusia bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan menimpaku.

Maka aku bertanya; Wahai Rasulullah, sebelumnya kita berada di zaman Jahiliah dan keburukan, kemudian Alloh mendatangkan kebaikan ini. Apakah setelah ini ada keburukan? Beliau bersabda: ‘Ada’. Aku bertanya: Apakah setelah keburukan itu akan datang kebaikan?

Beliau bersabda: “Ya, akan tetapi di dalamnya ada dakhanun”. Aku bertanya: Apakah dakhanun itu? Beliau menjawab: “Suatu kaum yang mensunnahkan selain sunnahku dan memberi petunjuk dengan selain petunjukku. Jika engkau menemui mereka maka ingkarilah”. Aku bertanya: Apakah setelah kebaikan itu ada keburukan?

Beliau bersabda: “Ya”, dai - dai yang mengajak ke pintu Jahanam. Barang siapa yang mengijabahinya, maka akan dilemparkan ke dalamnya. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, berikan ciri-ciri mereka kepadaku.

Beliau bersabda: “Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita”. Aku bertanya: Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya? Beliau bersabda: “Berpegang teguhlah pada Jama’ah Muslimin dan imamnya”. Aku bertanya: “Bagaimana jika tidak ada jama’ah maupun imamnya?”

Beliau bersabda: “Hindarilah semua firqah itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut menjemputmu sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu”.
(Riwayat Bukhari VI615-616, XIII/35. Muslim XII/135-238 Baghawi dalam Syarh Sunnah XV/14. Ibnu Majah no. 3979, 3981. Hakim IV/432. Abu Dawud no. 4244-4247.Baghawi XV/8-10. Ahmad V/386-387 dan hal. 403-404, 406 dan hal. 391-399)

Kekuatan umat Islam bukanlah terletak pada jumlah dan perbekalannya, atau pada artileri dan logistiknya. Akan tetapi kekuatannya terletak pada aqidahnya.

Demikianlah sadar ataupun tidak banyak ibadah-ibadah yang bukan dari Islam dibela-bela,baik orang awam maupun mereka yang tampaknya berilmu.

Berikut akan saya tulis berbagai alasan kenapa mereka tidak mau meninggalkan ritual selamatan kematian tahlilan:

1.Merupakan warisan para wali songo di tanah jawa yang mereka kultuskan dan menganggap semua yang dari wali songo adalah tidak boleh diganggu gugat dan tidak boleh dikoreksi lagi, walaupun ditimbang dari para ulama sebeluma generasi para wali, bahkan walaupun selamatan kematian tahlilan sebagai alat ukur adalah Al-Qur-an dan Khadist,tetap mereka tolak.

2.Termasuk dari bagian adat jawa yang telah ada sebelum datang ajaran Islam dan beranggapan harus dilestarikan walaupun menyelisihi dalil yang ada.

3.Merupakan tatanan yang sudah baku dari pendahulunya(kakine,ninine)/nenek moyangnya dan juga mereka yang mebela dan memimpin acara tersebut para Kiyai sampai sekarang.

4.Umumnya kaum muslimin sangat minim terhadap ilmu Islam yang shahih,malas belajar ilmu khadist dan Qur-an dan kitab-kitab ulama besar.Walaupun ditunjukan dengan ilmiah dari ulama pendahulu tentang mereka mengingkari selamatan kematian tahlilan,mereka ngeyel dengan pendapat sendiri atau hawa nafsunya.

5.Kuatnya ajaran Tasawuf di Indonesia yang mendominasi dan merebaknya ajaran Agama Syi’ah,kedua firqoh ini sangat gemar memuja dan meminta berkah di kuburan,sehingga sangat gemar dengan selamatan kematian tahlilan.

Tentang ajaran Tasawuf dan Syi’ah lebih jelas coba buka kembali di posting saya terdahulu dibawah!...tidak saya jelaskan di profil ini!

5.Merupakan ibadah dan paling benci kalau selamatan kematian tahlilan dikatakan bid’ah.Dengan berbagai cara mereka bela demi melestarikan selamatan kematian tahlilan

6.Tahlilan merupakan termasuk syi’ar Islam.Alasanya disitu bisa bertemu dengan karib kerabat yang mungkin lama tidak bertemu.Dengan selamatan kematian tahlilan umat akan bersatu,berduyun-duyun mereka bepesta makanan minum,bahkan pulangnya di bawakan oleh-oleh(berkat),ditas musibah orang lain,apakah layak di sebut syi'ar Islam...?

7.Taqlid buta,beranggapan KALAU YANG MENGERJAKAN KIYAI MASA SALAH...!tidak mau koreksi,apapun yang Kiyai perintahkan dan ajarakn,pasti benar,mereka tidak mau tahu pakah nabi mencontohkan atau tidak.

8.Kyai bahkan ulamalah yang mempelopori ritual tersebut,dengan pembelaanya yang kelihatan ilmiah dengan di iringi dali-dalil (walaupun tidak nyambung)sehingga bisa meyakinkan umat.

9.Beragama Islam mengikuti kebanyakan orang/mayoritas umat.Padahal kebenaran Islam tidak diukur dengan mayoritas umat. Tolak ukur Islam adalah Qur-an Dan Sunnah.

Kebanyakan manusia menyesatkan :
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ
“Seandainya kalian mengikuti kebanyakan orang di muka bumi, sungguh mereka akan menyesatkan kalian dari jalan Allah (Qs:al An’aam:116)

10.Tidak ada dalil yang melarang selamatan kematian tahlilan.
Ibadah adalah sifatnya Taufikiyah(mengikuti yang telah di contohkan) oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.Tidak harus menunggu dalil pelarangan.

sebagai contoh kita melakukan adzan dan komat pada shalat tarawih,apakah boleh?padahal tidak ada dalil yang melarang.Sebagai jawaban adalah karena nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم tidak melakukan maka kitapun jangan coba-coba berinisiatif melakukan yang demikian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar